Jakarta (22/03) – Pemerintah Indonesia telah memiliki program yang dapat dikembangkan sebagai upaya pencegahan kekerasan massal di masa depan. Ketiganya yaitu Kesbangpol di daerah, Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan serta Rencana Aksi Nasional HAM (RANHAM).

 Argumen ini disampaikan peneliti Balitbang Hukum dan HAM, Harison Citrawan, dalam tulisannya yang berjudul “Challenges and Opportunities in Adopting Atrocity Prevention Lens in Indonesian Government’s Policy: A Baseline Study.”

 Tulisan ini akan dipresentasikan dalam Annual Conference: Frontiers of Prevention II . Konferensi yang diinisiasi Institute for Genocide and Mass Atrocity Prevention (I-GMAP) ini akan digelar pada 5 April 2019 di New York, Amerika Serikat.

 Tahun ini, dua peneliti Balitbangkumham akan mempresentasikan hasil risetnya dalam forum internasional. Keduanya mengangkat mengenai program pemerintah dalam pemenuhan hak asasi manusia. Selain Harison, Abi Marutama turut mengikuti forum ilmiah internasional di Seoul, Korea Selatan.

 Abi mewakili penyandang disabilitas yang bekerja di sektor pemerintahan dalam Forum Asia Pacific Youoth with Disabilities Seminar 2019. Dalam forum ini Abi akan berbicara mengenai capaian Indonesia dalam memenuhi hak disabilitas. “Dibanding negara lain, Indonesia termasuk progresif karena telah mengubah mindset disabilitas sebagai subjek yang diberdayakan, bukan lagi objek filantropi,” tutur Abi.

 Sesuai SOP Partisipasi dalam Forum Ilmiah yang telah disusun Balitbangkumham, keduanya harus mempresentasikan temuan riset di depan Direktur Jenderal HAM dan jajarannya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas hasil riset.

 Direktorat Jenderal HAM, Mualimin Abdi, mengapresiasi prestasi keduanya. Mualimin sempat memberi masukan terkait kebijakan yang telah pemerintah lakukan dalam memajukan hak disabilitas. “Tahun ini jumlah CPNS disabilitas yang diterima pemerintah meningkat. Ini salah satu capaian yang perlu digarisbawahi,” ungkap Mualimin. Di akhir kegiatan, Mualimin berharap supaya forum ini dapat memperkaya keilmuan peneliti. (*Humas)

presentasi riset korea

abi harison

abiharison


Komentar (0)