Opini Seri Ketujuh
SERI KETUJUH
Perempuan Indonesia, Merdeka Berkarya
Mewujudkan SDM Berkualitas dan Berdayasaing Menuju Indonesia Maju
di Era Tatanan Baru
OPINI (OBROLAN PENELITI)
Membahas soal perempuan, tidak sedikit bacaan dan hasil kajian di Indonesia maupun negara-negara lain di seluruh dunia yang mengemukakan bahwa perempuan dan anak tergolong dalam kelompok rentan yang sering mengalami masalah seperti kekerasan, kemiskinan, konflik dan lain sebagainya. Meski di era emansipasi saat ini pun, perempuan masih belum sepenuhnya memperoleh hak sebagaimana pria. Namun, Perempuan Indonesia terus berupaya menggaungkan kesetaraan gender demi kemajuan bangsa, menjadi aktor strategis dalam bekerja menciptakan masyarakat Indonesia yang maju dan sejahtera.
Keterlibatan perempuan menjadi syarat mutlak dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkeadilan dengan tidak membedakan hak, kewajiban serta kesempatan di segala bidang kehidupan. Telah terbukti bahwasanya keberadaan perempuan Indonesia turut berkontribusi dan memberikan peranan penting dalam pembangunan melalui keikutsertaannya dalam berbagai bidang dengan kemampuan, kecerdasan, kepiawaian yang layak diperhitungkan.
Pada Era kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Jusuf Kalla (2014-2019), perempuan kian diberdayakan dengan ditetapkannya peraturan mengenai kuota 30% keterwakilan perempuan dalam politik. Dalam rangka memperbaiki kualitas generasi penerus bangsa, bahasan dikerucutkan dalam konteks pembangunan, pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 lalu, populasi Indonesia pada 2018 mencapai tak kurang dari 264,2 juta jiwa atau 50,2% adalah laki-laki sementara 131,5 juta jiwa atau 49,8% adalah perempuan. Sedangkan, Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indonesia diketahui mengalami kenaikan dari 90,82 pada 2016 menjadi 90,99 di 2018. IPG yang mendekati 100 itu secara jelas mengindikasikan bahwa semakin kecil kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan perempuan. Sementara, Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indonesia ikut tercatat naik dari 71,39 pada 2016 menjadi 71,74 di 2017. IDG adalah indikator yang menunjukkan apakah perempuan dapat memainkan peranan aktif dalam kehidupan ekonomi dan politik.
Peran perempuan dalam pembangunan dapat dimaksimalkan pada berbagai sektor kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, hukum, politik, alam, teknologi, perdagangan, pariwisata, dan lain sebagainya. Kemampuan dalam menganalisa dan mengelola kebijakan demi kemajuan bangsa tidak diragukan lagi mengingat sudah banyak sekali tokoh-tokoh perempuan yang berhasil menduduki jabatan tinggi pemerintahan hingga pimpinan negara.
Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 tahun 2020 sudah seharusnya kita semua Merdeka Berkarya untuk kemajuan bangsa melalui optimalisasi potensi diri, aktif melakukan segala peran positif di era modernisasi, globalisasi, disrupsi meskipun saat era pandemi. Pandemi Covid-19 berdampak pada adanya tatanan kehidupan baru yang menjadikan semua pihak mau tidak mau harus berdamai hidup berdampingan bersama Covid-19. Kondisi demikian menyadarkan betapa pentingnya peran Sumber Daya Manusia (SDM) dalam keberlangsungan kehidupan. Mewujudkan SDM berkualitas dan berdayasaing harus dilakukan demi terwujudnya Indonesia Maju di Era Tatanan Baru. Sebagai perempuan, harus juga mampu bersaing menunjukkan kualitas diri di era tatanan baru ini dalam rangka mewujudkan Indonesia Maju.
Pentingnya peran perempuan Indonesia tidak akan dapat dipahami tanpa kesadaran akan penghargaan harkat dan martabat sebagai manusia. Sehingga perlu upaya yang dilakukan secara konsisten seperti edukasi, sosialisasi, advokasi, dan memfasilitasi berbagai program dalam rangka memperkuat peran perempuan. OPini seri ini hadir dalam rangka mengedukasi, mensosialisasi serta mengadvokasi peran-peran perempuan dengan menghadirkan narasumber perempuan sukses Indonesia yang difasilitasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM bekerjasama dengan Paguyuban Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia dan salamibu.com berjudul “Perempuan Indonesia, Merdeka BerkaryaMewujudkan SDM Berkualitas dan Berdayasaing Menuju Indonesia Majudi Era Tatanan Baru”
OPini berjudul “Perempuan Indonesia, Merdeka Berkarya Mewujudkan SDM Berkualitas dan Berdayasaing Menuju Indonesia Maju di Era Tatanan Baru” akan diselenggarakan pada:
Hari, tanggal : Sabtu, 08 Agustus 2020
Waktu : 13.00 - 15.00 WIB
via Zoom Meeting
Silakan mendaftar di link tiny.cc/OpiniPerempuan untuk mendapatkan zoom meeting ID. Mohon untuk tulis nama lengkap beserta gelar dengan benar karena akan kami gunakan sebagai data pembuatan sertifikat.
NARASUMBER
1. Ibu Dr. Sri Puguh Budi Utami (Kepala Balitbang Hukum dan HAM Kementerian Hukum dan HAM)
2. Ibu Ir. Arlinda, MA (Staf Ahli Mendag Bid. Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan)
3. Ibu Bintang Puspayoga (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia)
4. Ibu Prof. Dr. Ir. Winarni Monoarfa, MS (Staf Ahli Bid. Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
5. Ibu Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi, B.Eng, M.Eng (Deputi Bid. TI, Energi dan MaterialBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)
6. Ibu Dr. (HC) Martha Tilaar (Founder & Chairwoman Martha Tilaar Group)
7. Ibu dr. Kirana Pritasari, MQIH (Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan)
8. Ibu Dra. Ni Wayan Giri Adnyani, M.Sc, CHE (Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)
9. Ibu Gati Wibawaningsih (Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian)